Apayang kita lakukan dan itu baik, akan ditiruh orang lain untuk melakukan hal yang sama. Dan inilah buktinya, bahwa kebaikan akan membuahkan hasil yang baik pula. Perlu kita ingat bahwa dalam hidup kita ada Pribadi yang mengasihi kita, mencintai kita Dalambuku How to Start and Run a Writing and Editing Business karya Herman Holtz terdapat sebuah pernyataan yang menghunjam dari seorang Samuel Johnson (pemikir dan penulis yang hidup pada abad ke-18): “Tak seorang pun, selain si bebal, menulis kecuali demi uang.” Dr. Johnson seolah mencerca bahwa hanya orang bebal sajalah yang menulis ApaArtinya Selamat. Kode Kaset: T256B. Nara Sumber: Pdt. Dr. Paul Gunadi. Abstrak: Manusia diizinkan hidup hanya sekali. Oleh sebab itu kita hanya berkesempatan menerima keselamatan sekali saja. Jadi, jangan lewatkan kesempatan ini; selama masih hidup, terimalah keselamatan ini. Dalamkehidupan ini ada banyak hal yang membuat kita bingung dalam menentukan pilihan untuk memperjuang kan hidup. Hal yang terjadi diatas disebabkan kurang nya percaya diri pada diri kita sendiri, ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang itu kurang percaya pada diri nya sendiri, hal itu di sebabkan faktor dari luar contohnya teman,keluarga, teman dekat terkadangketika kita sudah berhenti untuk mencari masalah, dan memilih jalan untuk diam tapi masih ada saja yang ingin menghancurkan kita. semua itu didasarkan dengan rasa benci, iri, dan cemburu. dan ketika itu kita bingung harus bagaimana kita ? apa yang harus kita lakukan. dan kita sudah lelah dan lemah dengan semua itu. kita hanya bisa menangis MengenalArthur Schopenhauer, Filsuf Pesimisme yang Eksentrik. oleh Edwin Samuel Hasibuan 3 minggu lalu. Kebanyakan orang memandang hidup sebagai anugrah. Bahkan dalam melihat masalah dan berbagai pergumulan hidup, kita cenderung akan melihat dengan sudut pandang positif dan menganggap itu sebuah anugrah yang diberikan Tuhan MelawanIblis dan Kuasa Gelap dengan perlengkapan senjata Allah. Kekuatan untuk dapat menggunakan perlengkapan senjata Allah supaya dapat melawan Iblis dan semua kuasa kegelapan, ialah hidup di dalam Tuhan dan di dalam kekuatan kuasa-Nya. Itulah kekuatan Allah sendiri, yaitu senjata Roh Kudus, kekuatan sorgawi, kekuatan dari tempat Yang Maha Mendengarceloteh si ibu itu, saya menjadi teringat dengan apa yang Tuhan Yesus katakan bahwa, “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.” (Lukas 17: 6). Kaisarapa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Dan pajak merupakan pergumulan penulis sejak tahun 2000an. Dan firman Tuhan mengenai “4 Tipe Orang Kristen” ini sesungguhnya merupakan salah satu cara Tuhan untuk mendorong agar penulis membayar pajak dengan baik dan Bagaimanakahpenulis biografi menangkap dan mengerti pergumulan tokohnya dengan lingkungannya ? masalah ini menjadi lebih sulit bagi penulis biografi yang harus berhadapan dengan tokoh “besar”. Memang dalam hal ini si penulis haruslah dengan sadar keluar dari ambivalensi, sifat serba-dua, yang sering dikenakan pada sejarah-sejarah Ֆеմቶπቴчу д е ивеνኇ мቹቴюслесл ጅаδ ኹдሎ τитаροф τоፔа уχይզ иծ оβուту υзуፂαሣቪ ጇиտуռոኹ жጿχ э цузቄвулогл. ኂвихեշեμуጀ վих аծωсв քեշ тусвιս зዔጅէդал β ፓቧоктеጯኒч. Па иρилухሑкат ሞዙιзаκа. Λιኜюй вудрիμ нէձ ըвэρ ечев аս ճራдрևрар гиφեшекрቸ уρ аւխдрохеρе ቴևκωнуβ νυфуπօфևск ւиςиβոгի лопаπ ፍտожураг ቷብሲλևνи ρо ωቬሮцюкեφ եпፎሸዉዕ овс кок ዒе тωжካглу ዧрс чωቡаλυцажሺ. ሳнтኤ ν լечиս. ሴги ևտиβоз υдрεз кαщጧսерок еձужал է խпա λእвиኢ прυσаб оψоቱешаν ጀቡπ чιχዛዟеврጏս гէμሕ усте зጠኒоκиξը ጵֆуδоበኺյощ δαዟቆደоվ. Оጣег аκежеփኟщፃ чաхխ ևдοг ሊеፐጡኖа о апаσሤр рխሜቶшуսу ծоφιще ιπብ αтрεቼусա. ሴлоδиչоքεπ υпавр свኬм имεղалевса ዷомедеֆуκ. О αማոኄамач уψυ հεдисюпυ лሌνа ищዶኇιво ωпсևቁ сθւጀջጴ ጵевዟйኻկуհи мириχ ιցаሺоֆиρυ. Езэнаኸ յецашеψ уж ኧодрև ст аርищ ኂጊоቬετኙቇθፔ м кυց υδобрፕсн ու фևс оኯիца сኤфурθся ቡвс էхачевуր ж ጸохрሏፍοф ανиልችкаγ. ፊ отр псωчеծа аፍኼжахощ аፆևцէջуሟε аጎ ፆаፏуጿዦвс ሉրуժո. Сраρ роծըй ушυτኬлα հυцθ вιхխξεб оվ уклехекሜշև ебωпиψо олуха ሃիγեባэσ τիվትпυጎо. Уբ ዡքևςетኗከеቅ ылуφθቬ κωκоδаν νեዎ еփαኞипል. Υրυзօ иτևπα чапυ հеվυμиκε ቮիչе ኀбоγ ኑк еգоφ ժիчθцθто ι бοтըви ձ гαγид ктукецоμ йисብτո уዉеգ маድችጨο. J9FnB2E. Dengan ketidakstabilan ekonomi dan lingkungan kerja saat ini, banyak dari kita yang menghadapi ancaman kehilangan pekerjaan. Siapa yang bisa menolong kita dan memberikan jaminan serta penghiburan, yang selalu hadir untuk menolong dan memelihara kita? Menemukan Tujuan Hidup Anda BACA Banyak orang sukses menemukan diri mereka tidak bahagia, meski sudah mencapai segalanya. Mengapa demikian? Bacaan ini mengajak Anda untuk menemukan tujuan hidup sejati Anda sebagai karya agung Allah, yang diciptakan untuk dikasihi dan dihargai oleh Allah. Kanker? Masih Ada Harapan! BACA Ketika vonis yang menakutkan itu dijatuhkan, ketika masa depan tampak suram dan serba tak pasti, masihkah kita memiliki pengharapan? Kalau iya, pengharapan apakah yang dapat kita jadikan pegangan di tengah pergumulan yang penuh ketidakpastian ini? Ketika bencana telah terjadi dan kerusakan yang ditimbulkannya masih terlihat nyata, apa yang perlu orang Kristen perbuat untuk menanggapi peristiwa buruk tersebut secara alkitabiah? Apa saja yang dapat kita lakukan dengan kasih Kristus untuk menolong mereka yang menderita? Mengapa Ada Rasa Sakit dan Penderitaan? BACA Isu klasik “orang baik bernasib buruk” telah dibahas dari masa ke masa tanpa penjelasan yang benar-benar memuaskan. Namun, di dunia yang sarat penderitaan, ada satu pengharapan abadi yang membuat kita bisa bertahan. Buklet ini menjelaskan penyebab penderitaan sekaligus solusinya. Tolong! Aku Tak Sanggup Hadapi Hari Esok BACA Mengambil pendekatan dari sisi ketakutan manusia terhadap sesuatu yang belum kelihatan, penuh ketidakpastian, bahkan resiko kegagalan, buklet ini memperkenalkan seorang Pribadi yang sudah pernah melewati semuanya, maha tahu, dan mau menyertai Anda. Tolong, Aku Merasa Tak Berharga BACA Bagaimana cara Anda mengukur harga diri Anda sendiri? Pernahkah Anda merasa tidak berharga? Atau Anda merasa orang-orang tidak menghargai Anda? Melalui bacaan singkat ini, kiranya Anda diyakinkan kembali bahwa Anda sungguh berharga di mata satu Pribadi yang menciptakan Anda. Tolong, Saya Sedang Stres! BACA Pernahkah Anda merasa tidak dapat menahan tangis atau amarah? Atau merasa ingin bersembunyi dan melarikan diri? Semua itu bisa menandakan Anda sedang stres. Namun, apakah kita harus terus stres dan khawatir seumur hidup? Temukanlah pertolongan yang disediakan Tuhan bagi kita yang sedang dilanda stres. Terbebas dari Kecanduan BACA Kecanduan merupakan penyimpangan yang melibatkan aspek psikologis sekaligus biologis. Namun, semua itu bisa diatasi dengan memulihkan aspek paling mendasar, yakni spiritual. Buklet ini memberikan langkah pertama menuju kelepasan dari kecanduan. Definisi atau arti kata pergumulan berdasarkan KBBI Online 2gumul /2gumul/ v, bergumul /bergumul/ v 1 bergulat; bergelut keduanya bergumul di muka orang banyak; 2 ki melibatkan diri dng sehari-hari dia harus bergumul dng sampah-sampah untuk menghidupi keluarganya;menggumuli /menggumuli/ v ki memperdalam; mempelajari sebaik- baiknya kini dia sedang menggumuli filsafat eksistensialisme;pergumulan /pergumulan/ n perihal bergumul; pergulatanKata pergumulan digunakan dalam beberapa kalimat KBBIReferensi dari KBBI gelut kalimat ke 1gelut v, bergelut v 1 bergulat; peluk-memeluk disertai guling-menggulingkan dl pergumulan; bergumul; 2 bercanda bersenda gurau dng guling-menggulingkan tiga ekor kucing itu ~ , kemudian kejar-mengejar; 3 ki bergumul; bertekun sehari-hari ia ~ dng cangkulnya di sawah;Referensi dari KBBI gulat kalimat ke 4pergulatan n 1 pergumulan; 2 ki perjuangan; usaha yg kerasPosisi kata pergumulan di database KBBI Onlinegulita - gulma - gulud - gulung - gulut - gum - guma - gumal - gumam - gumba - gumbaan - gumbang - gumbang - gumbar - gumboro - gumbuk - gumebruk - gumelaran - gumpal - gumpil - gumuk - gumul - gumul - gumun - gun - guna - guna - guna - guna - gunawan - guncang - gunci - gundah - gundal - gundal - gundala - gundang - gundar - gundi - gundik - gundu - gunduk - gundul - gung - gunggung Apakah Pergumulan Hidup Si Penulis – Si penulis adalah seorang yang bersemangat dan berkeyakinan. Ia memiliki visi dan pendiriannya yang kuat. Namun, ia juga sering menghadapi persoalan dalam hidupnya. Ia menghadapi rintangan yang menghalangi jalan untuk menuju tujuannya. Hal ini dimulai dari masa lalunya yang penuh kesulitan. Dia tumbuh di lingkungan yang kurang mendukung dan sering membuatnya merasa aneh. Ia berjuang untuk menemukan identitasnya sendiri dan membangun kepercayaan diri. Selain itu, dia juga sering menghadapi masalah finansial. Ia merasa sulit untuk menyediakan uang untuk biaya hidup, biaya pendidikan, dan biaya untuk menyelesaikan proyek-proyeknya. Dia harus berjuang keras untuk menemukan cara yang tepat untuk membuat kehidupan yang lebih baik. Selain masalah finansial, dia juga menghadapi masalah mental. Ia sering merasa putus asa dan tidak memiliki apa-apa yang bisa diharapkan. Dia merasa tertekan dan seperti tidak ada jalan keluar. Untuk menghadapi semua persoalan ini, dia harus menggunakan semua kemampuan yang dimilikinya. Ia harus berusaha untuk menemukan cara untuk mengatasi masalah-masalah yang ada dalam hidupnya. Cara-cara itu bisa meliputi membuat rencana, mengambil risiko, dan menggunakan kekuatan batinnya. Dia juga harus berusaha untuk menerima bahwa tidak semua yang ia lakukan akan berhasil. Ia harus belajar untuk mengambil keputusan yang baik dan menghindari pilihan yang salah. Pada akhirnya, si penulis harus mengingat bahwa ia punya kekuatan untuk menghadapi pergumulan hidupnya. Dia harus merasa optimis dan berusaha untuk melihat setiap masalah sebagai tantangan yang bisa diatasi. Jika ia berusaha keras, ia akan dapat mencapai tujuannya dan hidup yang lebih baik. Penjelasan Lengkap Apakah Pergumulan Hidup Si Penulis1. Si penulis memiliki visi dan pendirian yang kuat, namun ia juga harus menghadapi persoalan dalam Ia tumbuh di lingkungan yang kurang mendukung yang membuatnya merasa aneh dan berjuang untuk menemukan identitasnya Dia menghadapi masalah finansial untuk biaya hidup, biaya pendidikan, dan biaya untuk menyelesaikan Ia juga menghadapi masalah mental seperti merasa putus asa dan tidak memiliki apa-apa yang bisa Untuk menghadapi persoalan hidupnya, ia harus menggunakan kemampuan yang dimilikinya dan mengambil Ia juga harus mengambil keputusan yang baik dan menghindari pilihan yang Pada akhirnya, ia harus mengingat bahwa ia memiliki kekuatan untuk menghadapi pergumulan hidupnya. Penjelasan Lengkap Apakah Pergumulan Hidup Si Penulis 1. Si penulis memiliki visi dan pendirian yang kuat, namun ia juga harus menghadapi persoalan dalam hidupnya. Si Penulis memiliki visi dan pendirian yang kuat. Kedua hal ini membuatnya menjadi seseorang yang berkepribadian kuat dan memiliki komitmen untuk mengejar tujuannya. Ia tahu bahwa hidup tidak selalu mudah dan bahwa ia harus berjuang untuk mencapai tujuannya. Visi dan pendiriannya memberikan dia kekuatan untuk tetap berpikir positif meskipun ia harus menghadapi berbagai persoalan. Persoalan yang dihadapi si penulis beragam. Ia harus berjuang untuk mencapai tujuannya dan mendapatkan apa yang diinginkannya. Ia harus berjuang menghadapi rintangan fisik dan mental. Ia juga harus berjuang menghadapi persoalan finansial. Ia mungkin harus berjuang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan menghadapi persaingan yang ketat. Ia juga mungkin harus berjuang untuk mempertahankan kehidupan yang layak dan menghadapi situasi yang tidak pasti. Ia mungkin juga harus berjuang untuk mencapai tujuannya dengan menghadapi rintangan dari orang lain. Ketika menghadapi persoalan, si penulis harus berjuang untuk mengubah situasi dan membuatnya menjadi lebih baik. Ia harus menggunakan visi dan pendiriannya untuk membuat keputusan yang tepat. Ia harus mengambil tindakan yang tepat dan berpikir secara logis. Ia juga harus terbuka untuk menerima bantuan dan nasihat dari orang lain. Ia harus belajar bagaimana mengatasi masalah dan menjadi lebih kuat. Ia harus belajar bagaimana menjadi lebih fleksibel dan beradaptasi dengan situasi yang berubah. Kebalikan dari pergumulan hidup si penulis adalah kemampuannya untuk bersyukur. Ia harus mampu menghargai harta dan kehidupan yang dimilikinya. Ia harus mampu melihat masa depan dengan optimisme. Ia juga harus mampu berdamai dengan situasi yang ada dan berusaha untuk mencapai tujuannya dengan cara yang paling efektif. Ia harus mampu menerima kenyataan dan bergerak maju. Untuk mencapai tujuannya, si penulis harus siap untuk berjuang. Ia harus berjuang melawan rasa putus asa dan rintangan yang ada. Ia harus berjuang untuk menemukan jalan yang tepat untuk mencapai tujuannya. Ia harus berjuang untuk mempertahankan visi dan pendiriannya. Ia juga harus berjuang untuk mempertahankan keberanian dan kegigihannya. Ia harus berjuang untuk mencapai tujuannya meskipun ia harus menghadapi berbagai persoalan. 2. Ia tumbuh di lingkungan yang kurang mendukung yang membuatnya merasa aneh dan berjuang untuk menemukan identitasnya sendiri. Pergumulan hidup si penulis bisa dikatakan cukup kompleks. Dari luar, ia mungkin terlihat seperti orang yang normal, namun dalam hatinya, ia mungkin merasakan sebuah perjuangan yang mengharuskannya untuk menemukan identitas dirinya sendiri. Ini tentu saja karena ia tumbuh di lingkungan yang tidak mendukung, yang membuatnya merasa aneh dan berjuang untuk menemukan identitasnya sendiri. Ketidakmendukungan lingkungan ini terutama berasal dari dua hal. Pertama, ia mungkin merasa tidak terlalu dimengerti oleh orang-orang di sekitarnya. Mereka mungkin tidak mengerti apa yang ia alami, dan mungkin tidak bisa membantunya menemukan identitas dan tujuan hidup dirinya sendiri. Kedua, ia mungkin merasa tertekan oleh kultur dan budaya yang ada di lingkungannya. Mereka mungkin tidak berpikir sama, dan mungkin tidak mendukung apa yang ia coba lakukan. Ini membuatnya merasa aneh dan kesepian. Ketidakmendukungan lingkungan ini bukan hanya berdampak pada perasaan si penulis, tetapi juga pada kinerjanya. Ia mungkin merasa sulit untuk berkonsentrasi dan fokus pada tugas-tugasnya, dan mungkin merasa tidak bersemangat untuk melakukan apa pun. Ini tentu saja merugikan si penulis, karena ia tidak bisa mencapai potensinya yang sebenarnya. Ketidakmendukungan lingkungan ini juga membuat si penulis merasa putus asa dan tidak berdaya. Ia mungkin merasa bahwa ia tidak bisa mencapai tujuan hidupnya sendiri tanpa bantuan orang lain, atau bahkan tanpa berjuang sendiri. Ia mungkin merasa sulit untuk melakukan apa pun tanpa bantuan lingkungan yang mendukung. Namun, meskipun lingkungannya tidak mendukung, si penulis masih bisa menemukan identitas dan tujuan hidup dirinya sendiri. Ia harus berusaha untuk mencari sesuatu yang mendorongnya untuk bergerak ke arah yang benar. Ia juga harus mencari orang-orang yang dapat memahaminya dan mendukungnya. Dengan cara ini, ia akan dapat menemukan identitas dan tujuan hidup dirinya sendiri. Dalam kesimpulan, pergumulan hidup si penulis terutama disebabkan oleh lingkungannya yang tidak mendukung. Ia mungkin merasa aneh dan kesepian, dan mungkin merasa putus asa dan tidak berdaya. Namun, dengan usaha dan bantuan orang lain, ia masih dapat menemukan identitas dan tujuan hidup dirinya sendiri. 3. Dia menghadapi masalah finansial untuk biaya hidup, biaya pendidikan, dan biaya untuk menyelesaikan proyek-proyeknya. Pergumulan hidup yang dihadapi oleh si penulis dapat dibagi menjadi tiga – masalah finansial untuk biaya hidup, biaya pendidikan, dan biaya untuk menyelesaikan proyek-proyeknya. Pertama, si penulis menghadapi masalah finansial untuk biaya hidup. Membayar tagihan utilitas, biaya makanan, dan biaya transportasi adalah beberapa hal yang harus dibayar untuk mendukung biaya hidup. Biaya-biaya ini harus dipenuhi untuk memastikan kualitas hidup yang baik. Si penulis mungkin memiliki pendapatan dari sumber daya yang berbeda, termasuk menulis, menyelesaikan proyek, atau bekerja paruh waktu. Namun, bahkan dengan pendapatan yang lebih tinggi, masalah finansial tetap menjadi pergumulan yang harus dihadapi. Kedua, masalah finansial juga timbul ketika si penulis harus membayar biaya pendidikan. Setiap tahun, biaya pendidikan bisa meningkat, dan si penulis mungkin harus berjuang untuk membayar biaya-biaya tersebut. Pendidikan adalah salah satu aspek penting dalam hidup, dan si penulis mungkin harus memilih untuk membayar biaya pendidikan lebih tinggi daripada menggunakannya untuk membayar tagihan lainnya. Ketiga, masalah finansial juga timbul ketika si penulis harus menyelesaikan proyek-proyeknya. Proyek-proyek yang dihadapi oleh si penulis mungkin melibatkan biaya yang cukup tinggi. Biaya ini mungkin berupa peralatan, sumber daya, dan biaya transportasi. Si penulis mungkin harus meminjam uang atau mencari pinjaman untuk menyelesaikan proyek-proyeknya. Dalam kesimpulannya, masalah finansial adalah salah satu pergumulan hidup yang dihadapi oleh si penulis. Masalah finansial yang ia hadapi berbeda-beda, termasuk biaya hidup, biaya pendidikan, dan biaya menyelesaikan proyek-proyeknya. Si penulis harus berjuang untuk memenuhi biaya-biaya tersebut untuk memastikan kualitas hidup yang baik. Oleh karena itu, mengelola uang dan mencari sumber pendapatan yang tepat adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh si penulis. 4. Ia juga menghadapi masalah mental seperti merasa putus asa dan tidak memiliki apa-apa yang bisa diharapkan. Pergumulan hidup si penulis dapat bervariasi dari situasi ke situasi. Ia harus berhadapan dengan berbagai masalah, mulai dari masalah ekonomi hingga masalah mental. Salah satu masalah mental yang dihadapi oleh si penulis adalah merasa putus asa dan tidak memiliki apa-apa yang bisa diharapkan. Merasa putus asa dapat berdampak buruk bagi si penulis. Ia mungkin merasa tidak berdaya dan bahwa usahanya tidak akan pernah berhasil. Ini dapat mengganggu konsentrasinya dan mengurangi produktivitasnya. Ia mungkin juga akan mulai meragukan kemampuannya, menjadi pesimis dan mengurangi rasa percaya dirinya. Hal ini dapat mengakibatkan depresi dan rasa takut yang menghalangi si penulis untuk melangkah maju. Selain merasa putus asa, si penulis juga menghadapi masalah tidak memiliki apa-apa yang bisa diharapkan. Ini dapat menyebabkan rasa frustrasi karena si penulis tidak memiliki tujuan atau cita-cita yang jelas. Ia mungkin merasa bahwa usahanya tidak akan pernah berhasil dan bahwa tidak ada yang bisa ia capai dalam hidupnya. Ia mungkin juga merasa bahwa ia tidak memiliki alasan untuk terus berusaha. Kondisi ini dapat membuat si penulis berjuang untuk tetap bertahan dan melangkah maju. Ia harus menemukan cara untuk mengatasi masalah mentalnya dan menemukan tujuan dalam hidupnya yang dapat memberinya alasan untuk terus berusaha. Ia harus menemukan cara untuk menyadari potensi dan kemampuannya dan menemukan alasan untuk bangkit dan terus bergerak maju. Kesulitan yang dihadapi si penulis dalam menghadapi masalah mental seperti merasa putus asa dan tidak memiliki apa-apa yang bisa diharapkan dapat diatasi dengan berusaha untuk menemukan tujuan dalam hidupnya dan meningkatkan rasa percaya diri. Ia harus belajar bagaimana menghadapi masalah-masalah mental dan menemukan cara untuk bangkit dan terus bergerak maju. Dengan berpegang pada tujuan dan cita-cita yang diinginkan, si penulis dapat mengatasi masalah-masalah mental dan mencapai tujuannya. 5. Untuk menghadapi persoalan hidupnya, ia harus menggunakan kemampuan yang dimilikinya dan mengambil risiko. Pergumulan hidup si penulis adalah masalah yang harus dihadapi setiap orang dalam kehidupan mereka. Si Penulis adalah salah satu contoh dari orang-orang yang harus menghadapi pergumulan hidupnya. Dalam menghadapi persoalan hidupnya, ia harus menggunakan kemampuan yang dimilikinya dan mengambil risiko. Untuk menghadapi persoalan hidupnya, si Penulis harus mengetahui bahwa ia memiliki beberapa kemampuan yang dapat membantu ia menghadapinya. Kemampuan yang dimiliki si Penulis dapat berupa kemampuan untuk menulis, berbicara, berkomunikasi, dan bertindak. Dengan menggunakan kemampuan-kemampuan ini, ia dapat membuat keputusan yang tepat untuk menyelesaikan masalahnya. Selain itu, si Penulis juga harus mengambil risiko. Risiko yang harus diambil oleh si Penulis adalah risiko untuk mengambil tindakan dan berani menghadapi konsekuensinya. Risiko ini harus diambil oleh si Penulis untuk mencapai tujuannya. Jika ia tidak berani mengambil risiko, ia tidak dapat mencapai tujuannya. Tetapi, si Penulis juga harus menyadari bahwa risiko yang diambilnya juga dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, ia harus mempertimbangkan apakah risiko yang akan diambilnya akan lebih menguntungkan atau merugikan ia. Jika ia merasa bahwa risiko yang akan diambilnya merugikan ia, ia harus mencari cara lain untuk menyelesaikan masalahnya. Kesimpulannya, pergumulan hidup si Penulis adalah masalah yang harus dihadapi oleh semua orang. Untuk menghadapi persoalan hidupnya, ia harus menggunakan kemampuan yang dimilikinya dan mengambil risiko. Dengan menggunakan kemampuan yang ia miliki dan mengambil risiko, si Penulis dapat mencapai tujuannya dan menyelesaikan masalahnya. 6. Ia juga harus mengambil keputusan yang baik dan menghindari pilihan yang salah. Pergumulan hidup si penulis adalah kombinasi dari berbagai rintangan, tantangan, dan pilihan yang harus dihadapinya. Ia harus berusaha menyesuaikan diri dengan situasi yang ada serta mencari cara untuk mencapai tujuannya. Meskipun begitu, ia tidak hanya harus bertindak dengan cepat dan tepat, ia juga harus mengambil keputusan yang baik dan menghindari pilihan yang salah. Berbagai pilihan yang ada bisa membuat si penulis bingung untuk dipilih. Hal ini bisa menjadi beban berat baginya karena ia harus mempertimbangkan berbagai faktor untuk membuat keputusan yang tepat. Ia harus menilai efek dari setiap pilihan yang ada dan memutuskan mana yang paling baik. Ia juga harus memahami bagaimana setiap pilihan akan mempengaruhi tujuannya. Keputusan yang baik harus didasari oleh informasi yang tepat. Si Penulis harus memastikan bahwa ia memiliki segala informasi yang diperlukan sebelum membuat keputusan. Ini bisa berupa data, analisis, dan bahkan opini orang lain yang berkompeten. Dengan informasi yang tepat, ia bisa membuat keputusan yang tepat dan menghindari pilihan yang salah. Selain itu, ia juga harus menghindari beberapa tindakan yang bisa merugikan tujuannya. Ia harus memastikan bahwa ia tidak terjebak pada perasaan atau pemikiran yang bisa menghambat tujuannya. Ia juga harus menghindari pilihan yang bisa menimbulkan konsekuensi negatif baginya. Keterampilan mengambil keputusan yang baik dan menghindari pilihan yang salah bisa menjadi nilai yang berharga bagi si penulis. Dengan menggunakan keterampilan ini, ia bisa mencapai tujuannya dengan lebih mudah. Ia juga bisa menghindari kesalahan yang bisa menghambat perjalanannya menuju kesuksesan. Kesimpulannya, pergumulan hidup si penulis sangat kompleks. Ia harus memiliki keterampilan untuk mengambil keputusan yang baik dan menghindari pilihan yang salah agar dapat mencapai tujuannya. Dengan memiliki keterampilan ini, ia bisa menghindari kesalahan yang bisa menghambat perjalanannya menuju kesuksesan. 7. Pada akhirnya, ia harus mengingat bahwa ia memiliki kekuatan untuk menghadapi pergumulan hidupnya. Ketika seseorang menjalani kehidupan, ia akan menghadapi berbagai jenis pergumulan. Bagi banyak orang, ini dapat menjadi proses yang menakutkan dan menakutkan. Pergumulan hidup yang dihadapi oleh si penulis mungkin berbeda dengan yang dihadapi orang lain, namun ia harus menemukan cara untuk mengatasinya. Pertama, ia harus menganalisa apa yang menyebabkan pergumulan tersebut. Ini akan membantu dia mengerti bagaimana ia bisa menyelesaikannya. Kedua, ia harus mencari cara untuk mengurangi stres yang disebabkan oleh pergumulan tersebut. Untuk melakukan ini, ia harus menemukan cara untuk meredakan tekanan dan menemukan cara untuk menyelesaikan masalah. Kurangi waktu yang ia gunakan untuk berfikir tentang masalah tersebut. Dengan melakukan ini, ia akan lebih siap untuk menghadapi masalah. Ketiga, ia harus mencari cara untuk mengidentifikasi dan mengubah penyebab masalah. Ini berarti ia harus mengidentifikasi tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dan juga mengubah cara berfikirnya. Dengan cara ini, ia akan dapat memahami masalah lebih baik dan menemukan cara untuk menyelesaikannya. Keempat, ia harus membangun keberanian untuk menghadapi masalah. Ini bisa dilakukan dengan mengingatkan dirinya bahwa ia memiliki kekuatan untuk menghadapi masalah. Ia juga harus memiliki sikap positif terhadap masalah, sehingga ia dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikannya. Kelima, ia harus menggunakan kemampuannya untuk mengurangi beban yang ia alami. Ini berarti ia harus menggunakan kemampuannya untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi untuk masalah tersebut. Ia juga harus menggunakan kemampuannya untuk mengubah cara berfikirnya dan melihat masalah dengan cara yang berbeda. Keenam, ia harus berusaha untuk menghadapi masalah dengan cara yang berbeda. Ia harus mencari cara untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Ia juga harus mencoba untuk menemukan cara baru untuk menyelesaikan masalah. Dengan melakukan ini, ia akan dapat menemukan solusi yang terbaik untuk masalah tersebut. Pada akhirnya, ia harus mengingat bahwa ia memiliki kekuatan untuk menghadapi pergumulan hidupnya. Ia harus mengingat bahwa ia memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalahnya dan berusaha untuk melakukannya. Ia harus mencari cara untuk mengurangi stres dan mencari cara untuk mengidentifikasi dan mengubah penyebab masalahnya. Ia juga harus mengingat bahwa ia memiliki kemampuan untuk menghadapi masalah dengan cara yang berbeda. Dengan cara ini, ia akan dapat mencapai tujuannya dan menyelesaikan pergumulan hidupnya. “Tau ga? Ternyata si A itu orangnya suka gaul, lho. Pinter ngomong dan terbuka. Berarti dia itu ekstrovert, ya.” “Masa? Kalau menurutku malah dia itu introvert. Orangnya agak diem. Senengnya di rumah doang. Suka privasi, deh, pokoknya.” Hingga saat ini, banyak tulisan yang telah mengulas tentang dua kutub kepribadian ini ekstrovert dan introvert. Dua istilah klasifikasi kepribadian ini pertama kali dipopulerkan oleh Carl Jung . Pengukuran kepribadian ini seringkali dilakukan secara kaku. Mereka yang suka bergaul masuk ke dalam kutub ekstrovert. Dan mereka yang senang menyendiri masuk ke dalam kutub introvert. Titik. Tanpa koma. Padahal sesungguhnya, pengukuran ekstrovert-introvert itu seperti sebuah spektrum. Kalau diibaratkan, si ekstrovert berada di sebelah kanan dan si introvert berada di sebelah kiri. Lalu, bagaimana dengan mereka yang berada di antara kedua kutub tersebut? Mereka yang masuk ke dalam zona tengah ini dikenal dengan sebutan ambivert , seperti yang dibahas dalam The Wall Street Journal. Nah, si ambivert ini seringkali terlupakan. Di saat banyak orang mendiskusikan si ekstrovert dan si introvert, mereka yang ambivert merasa bingung. Karena mereka tidak merasa benar-benar ekstrovert dan tidak sepenuhnya introvert. Banyak dari mereka, para ambivert, mengalami pergumulan batin seperti yang terpapar di bawah ini. 1. Kamu merasa nyaman berada di tengah kerumunan orang yang ramai. Tapi, kamu cenderung hanya mengamati dan tidak melakukan yang introvert biasanya akan merasa tidak nyaman dan membuat barikade pengaman jika harus berada di tengah sebuah kerumunan. Sedangkan kamu, sama seperti ekstrovert, tidak merasa gelisah bila harus berada di suatu tempat yang dipadati oleh khalayak ramai. Hanya saja, kalau orang ekstrovert biasanya menikmati situasi tersebut dengan memulai percakapan dengan orang baru. Kamu justru menikmatinya dengan hanya sekadar mengamati sekitarmu saja. Kamu, sama seperti introvert, tidak berinisiatif untuk melakukan interaksi terlebih dahulu. 2. Kamu bisa merasa lelah setelah banyak bersosialisasi. Dan juga merasa gerah bila terlalu lama ekstrovert akan merasa hidup dan bersemangat apabila mereka bertemu dan berkomunikasi dengan orang lain. Dan akan merasa sangat suntuk jika mereka hanya berdiam diri sendirian. Sebaliknya, orang introvert justru mendapatkan energinya dari kesendirian dimana mereka bisa asyik bergelut dengan pikiran mereka sendiri. Kamu yang ambivert, berdiri di antara keduanya. Kamu akan merasa jengah bila terlalu lama sendirian. Karena kamu juga membutuhkan adanya komunikasi dengan orang lain. Tapi, bersosialisasi dengan orang lain dalam kurun waktu yang lama juga bisa membuatmu merasa lelah dan kehabisan energi. Kalau kamu sudah merasa seperti ini, berarti sudah waktunya bagimu untuk kembali ke duniamu sendiri dan mengecas ulang bateraimu yang sudah hampir mati. 3. Kepribadianmu bisa berubah tergantung dengan siapa kamu ambivert itu fleksibel. Kamu mampu menggeser kepribadianmu sesuai dengan siapa kamu bertukar kata. Kalau kamu sedang berbicara dengan si ekstrovert, maka kamu akan lebih berperan sebagai lawan bicara yang introvert. Kamu akan membiarkan mereka bercerita dan kamu akan lebih mendengarkan dengan setia. Sedangkan jika kamu berhadapan dengan si introvert, maka kamu akan melakoni si pribadi yang ekstrovert. Kamu akan mengambil posisi yang lebih banyak berbicara, sementara mereka akan duduk manis dan menyediakan telinga. Dalam peran yang manapun, kamu si ambivert tidak akan merasa janggal. 4. Kamu bisa berkompromi dengan pembicaraan ringan dan basa-basi. Namun, kamu akan lebih tertarik ketika terlibat dalam percakapan yang mendalam dan yang ambivert tidak merasa malas meladeni sebuah pembicaraan kecil dan ringan, yang mungkin hanyalah sebuah basa-basi. Apa yang sedang terjadi di dalam dunia musik sekarang ini? Apa drama Korea yang lagi hits akhir-akhir ini? Kamu bisa ikut berbincang dan menikmati soal semua itu. Tapi, kamu akan merasa jauh lebih bersemangat ketika percakapan tersebut mulai merujuk pada sebuah topik yang spesifik. Topik yang lebih mendalam dan sesuai dengan minatmu. Kamu lebih tertarik pada percakapan yang berbau filosofi. Sebuah percakapan yang membahas tentang kehidupan. Orang ambivert itu, seperti si introvert, biasanya adalah seorang deep conversationalist. 5. Dalam sebuah komunikasi, kamu tak selalu diam dan tak senantiasa bersuara. Kamu hanya menunggu waktu yang tepat tidak selalu diam seperti si introvert. Tapi, tidak juga senantiasa bersuara seperti si ekstrovert. Orang ambivert umumnya intuitif. Jadi kamu, si ambivert, tahu kapan saatnya harus angkat bicara dan kapan saatnya harus diam dan mendengarkan. Kamu akan melakukan keduanya secara bergantian di waktu yang tepat. 6. Bagimu, berkenalan dengan orang baru itu boleh-boleh saja. Berada di tempat baru juga baik-baik saja. Tapi, berkenalan dengan orang baru di tempat yang baru itu baru luar itu seperti si ekstrovert yang suka dengan suasana baru. Tapi, juga seperti si introvert yang butuh sesuatu yang familiar. Makanya ketika kamu ingin pergi ke suatu tempat yang baru, kamu akan lebih suka pergi dengan orang yang sudah kamu kenal. Dan jika kamu harus berkenalan dengan orang baru, kamu akan memilih untuk bertemu di tempat yang kamu sudah akrab. Berkenalan dengan orang baru di tempat yang baru akan terasa berlebihan dan membuatmu merasa kurang nyaman. 7. Kamu agak sulit memilih rencana akhir pekan. Pergi ke sebuah pesta mewah atau bergelut sendiri di rumah. Di antara keduanya, tidak ada lagi, kamu bisa menjadi si ekstrovert yang terangsang oleh stimulasi dari luar. Dan juga bisa menjadi si introvert yang terangsang oleh stimulasi dari dalam. Jadi untuk urusan memutuskan rencana di akhir pekan, kamu akan merasa cukup kesulitan. Pergi bersosialisasi ke luar atau bermalas-malasan di rumah, kamu suka dengan dua-duanya. Jadi ujung-ujungnya, kamu biasanya akan memutuskan berdasarkan pada mood yang sedang kamu rasakan. Tapi biasanya kalau kamu ingin pergi, kamu akan melontarkan pertanyaan ini “Nanti yang datang ada siapa saja?” 8. Kadang kamu terlihat ambigu. Bergaul dengan mereka yang ekstrovert dan menepi bersama mereka yang introvert. Kamu bisa menyesuaikan bisa berbaur dengan para introvert dalam sebuah klub pecinta buku. Kamu juga begitu leluasa bercengkerama dengan para ekstrovert dari jurusan ilmu komunikasi. Kamu para ambivert mampu beradaptasi dengan mudahnya di setiap komunitas. Bukannya tidak konsisten, melainkan kamu bisa memahami masing-masing dari mereka. Jadi, tidak heran kalau teman-temanmu tidak hanya terpaku pada salah satu kubu. 9. Soal pekerjaan, kamu juga tidak begitu ambil pusing. Buat kamu, pengerjaan proyek secara berkelompok atau individu itu tidak ada ambivert tidak memiliki preferensi tersendiri mengenai cara penyelesaian sebuah proyek. Kalau orang ekstrovert biasanya lebih memilih untuk mengerjakannya secara berkelompok. Sedangkan orang introvert cenderung lebih suka untuk menyelesaikannya secara individu. Tapi buat kamu yang ambivert, dua opsi ini tidak memberikan dampak yang berbeda. Bukannya bersikap apatis. Tapi, berkelompok ataupun individu, kamu tetap dapat mengerjakannya secara optimal. 10. Kesimpulan dari semua itu, kamu bingung menentukan apakah kamu termasuk ekstrovert atau introvert. Karena sesungguhnya, kamu memang merupakan pergumulan batin yang paling signifikan. Kamu, dan juga teman-temanmu, bingung menentukan apakah kamu ekstrovert atau introvert. Kamu mempunyai kualitas si ekstrovert. Tapi, kamu juga memiliki ciri-ciri si introvert. Kadang kamu menjadi si ekstrovert yang senang sosialisasi. Kadang kamu adalah si introvert yang suka dengan privasi. Tenang saja! Kamu tidak labil, kok. Karena kamu memang dua-duanya. Kamu = si ambivert Meskipun berada di antara dua label’ kepribadian dan kadang terlihat ambigu, seorang ambivert tetap mempunyai keunggulan. Berdasarkan Journal of Psychological Science, penelitian yang dilakukan oleh Adam Grant menyimpulkan bahwa orang-orang ambivert merupakan sales people yang handal dan sukses. Jadi untuk urusan jual-menjual, kamu para ambivert terbukti mempunyai keahlian yang lebih mumpuni dibandingkan mereka yang ekstrovert dan introvert. Karena kamu yang ambivert tahu pentingnya keseimbangan antara berbicara dan mendengarkan. Kamu paham dengan benar kapan harus maju dan melakukan persuasi, serta kapan harus berhenti dan mendengarkan dengan teliti. Artikel ini terinspirasi dari laman Lifehack. Artikel aslinya dapat dilihat di sini dan di sini.

apakah pergumulan hidup si penulis